BKN Bersama Tim Panselnas akan Terus Perbaiki Sistem Rekrutmen CASN

 


Sahabat pembaca Info ASN PNS dan PPPK, sudah tahukah anda bahwa merespons adanya aduan yang dilaporkan masyarakat terkait rekrutmen CASN, Plt Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengatakan BKN bersama tim Panselnas saat ini terus berupaya untuk terus memperbaiki sistem, terutama dalam persiapan tahapan selanjutnya dalam Seleksi CASN, yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Dalam wawancara oleh voi.id, Kamis (4/11/2021) Bima menyampaikan bahwa akan ada pula investigasi untuk internal BKN sendiri.

Bima mengatakan semakin digitalnya suatu sistem, maka potensi semakin banyak gangguan makin terbuka. Modus kecurangan pun akan semakin canggih. Bima juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut berperan aktif mengawal proses pelaksanaan seleksi. Bima melanjutkan, dengan transparannya nilai yang diumumkan secara real time , semakin banyak aduan yang dilaporkan sehingga perlu dilakukan forensik. Dalam hal ini BKN tidak tidak hanya mengandalkan pengaduan saja, tapi artificial intelligence untuk melihat ketidakwajaran proses seleksi.

Di sisi lain Bima mengatakan profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) sampai saat ini masih menjadi profesi yang banyak diminati oleh generasi muda, terutama generasi muda di daerah. Menanggapi kondisi realita tersebut, Bima mengungkapkan, bahwa image Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih dipandang sebagai profesi yang dihormati. Profesi ini tidak hanya mengejar kesejahteraan, tapi dari sisi gengsi yang pada akhirnya menjadi mahal.

“Sebetulnya jumlah orang yang ingin menjadi ASN ini tidak boleh terlalu banyak. Mengapa demikian, karena ASN ini bukan sektor produktif, ia tidak menghasilkan atau tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” terang Bima. Ia juga menjelaskan bahwa profesi ASN sebetulnya bukan lapangan kerja, tapi profesi untuk mengelola Negara.

Tidak bisa dipungkiri saat ini masih ada perbedaan cara pandang masyarakat kepada ASN dan pegawai swasta dan kini masih banyak orang yang menginginkan bekerja menjadi ASN. Namun lain halnya di beberapa negara maju, PNS dengan swasta itu hampir tidak ada bedanya.

Bima juga tidak menampik akan maraknya oknum-oknum yang memanfaatkan masyarakat untuk menjadi ASN dengan cara yang tidak sesuai sistem. “Sekarang ini dengan semakin ketatnya proses seleksi oleh sistem rekrutmen ASN, calo menjadi lebih terorganisasi,” ungkapnya. “Kalau masuk saja sudah bayar, maka akan ada sesuatu yang akan dikejar nantinya (sebagai imbal balik pengeluaran –red), yang rugi adalah masyarakat sendiri.Padahal sistem rekrutmen ini dibentuk sedemikian rupa untuk merekrut ASN secara adil dan fair , karena yang bisa memasukkan Anda hanya anda sendiri dan doa Anda,” tegasnya.

Berita ini bersumber dari BKN.

Reactions

Posting Komentar

0 Komentar